teman keseharian
Keindahan suara favoritku terdengar lahan. Menggoreskan secerca kebahagiaan maupun kesedihan, perlahan berlaut pada perasaan yang ingin sekali diungkapkan. Kata demi kata merangkai kalimat, hingga menjadi susunan cerita yang tak akan pernah terlupa.
Cucuran
sedih, kesal, desah, khawatir, senang, hampa, rindu, haru bersatu menjadi satu kerangka
tulisan. Sungguh saat-saat seperti ini lebih baik daripada merenung sedih,
merengek mengisak tangis. Menurutku segala apa yang terjadi tak akan lengkap
sebelum menyimpannya dalam kumpulan teman keseharianku, tulisan.
Mungkin
kamu terheran jika kusebutkan sumber suara yang sepanjang hari menghidupkan
kembali semangatku ini. Yaa tepat sekali, ketikan keyboard.
Mungkin
atau jika suatu saat nanti kerinduan datang tak terundang atau bahkan kegaduhan
hati membuatku ingin kembali pada masa dimana aku merasakan kembali apa yang
telah berlalu. Bergegas membuka kembali laptop tepat berukuran dua puluh empat
kali tiga puluh enam centimeter. Mengulang kembali dalam renungan skema
berwarna putih, tertulis jelas rangkain huruf demi huruf berwarna hitam. Menikmatinya,
seakan jiwa dan ragaku hanyut kembali pada masa-masa kenangan indah yang pernah
menyinggahiku. Memang terasa sangat indah.
Bayangkan
saja, ketika kamu bangkit dari kematian. Hidup kembali, melanjutkan sisa
hidupmu dengan kesempatan kedua, tentunya untuk hidup lebih baik lagi. Tak akan
kamu sia-siakan tiap bulan minggu hari jam menit bahkan detik hari-harimu untuk
memperbaikinya. Namun sangat mustahil jika kamu hidup kembali setelah kematian.
Disaat kamu memikirkannya seolah-olah terjadi sangat nyata. Benar bukan?
Seperti itulah aku. Memang terasa indah, sangat indah.
Hari,
menurutku tak akan lengkap sebelum berbagi keluh kesah melalui tulisan yang
nantinya akan menjadi file terpenting saat masa tua nanti.
Komentar
Posting Komentar