kamu, pernah hadirkan senyum
senyumnya yang sangat manis lemah lembut gagah
namun maaf karena itu tak akan pernah mungkin
hanya ini yang dapat kuceritakan
dalam beberapa untaian poem,
Kamu Yang Selalu Ada Dalam Diam
Jauh mata memandang, biru muda nan anggun
Pandangan tulus penuh harap
Kamu senantiasa abadi di dalam hati
Terekam rapi sudah
Saat hadirnya menyambar geger diriku
Saat mata indahnya tertuju padaku
Gelisah hati penuh gaduh
Bercampur banyak rasa, nano-nano
Ada yang
salah denganku
Apa? Mengapa? Bagaimana bisa?
Beribu alasan yang harus kupercayai
Namun mengapa hadirnya mengubah mendung menjadi
Nyaman,
Kau sungguh tak sopan
Aku tak pernah mengundangmu untuk hadir
Sampai kapanpun itu rasa ini tak pantas,
lantas bagaimana?
Aku tak ingin berharap lebih namun hati ini
berkata lain
Setiap sujud ibadah kuselipkan tulus namamu
disana
Semoga Tuhan mendengar harapanku
Agar selalu disayangi-Nya dikasihi-Nya
diridhoi-Nya
Komentar
Posting Komentar